Hari ini. Selasa, 27 Januari 2015 tepat 121 hari sudah berlalu alias 4 bulan pas. Usia pernikahan Aku dengan dia, sebut saja VA. Pernikahan kami berlangsung pada hari Minggu, 28 September 2014. Yang mana pada hari itu semua keluarga ku dan keluarga VA berkumpul di rumahnya di Kampung Rambutan. Aalhamdulillah acara berlangsung lancar dari mulai perjalanan keluarga ku yang berangkat sejak pukul 03:00 dini hari, karena mengejar waktu. Pukul 08:00 pernikahan harus dilaksanakan tidak boleh lebih dari jam itu. Semuanya dilakukan karena demi menjaga kepercayaan dan agar tidak mengecewakan pihak keluarga VA, meskipun sebelumnya sudah dinegosiasikan minta pengunduran waktu namun itu sudah itung-itungan yang tepat kata bapak mertua yang saat itu dapat itungan dari keluarga yang di Jawa. Oleh karenanya aku pun tak bisa berbuat apa sampai aku mengatakan sama Emak, "Mak..., oke teu nanaon urang nurutkeun bae hayang na kumaha nga sadatangna wae urang kaditu nu penting tos berusaha, bakda subuh bae urang berangkat ti dieu". "Ulah...! urang berangkat jam tilu bae ti dieu, Emak tos ngomong ka Kak Idi, Kak Imi jeng Kak Abah Fe'i. Teu nanaon urang berangkat memeh shubuh bae ti dieu, kin shalat shubuhna di masjid jalan bae" Jawab Emak dengan meyakinkan aku. Aku pun menjawab: "Mak tapi teu ngeunaheun kabatur piraku jam sakitu geus ngaburu-buru batur". "Teu nanaon, urang ulah ngecewakeun keluarga itu" Jawab Emak dengan suara pelan tapi penuh rasa tulus dan tanggung jawab. Dari perbincangan itulah diambil keputusan berangkat jam 03:00 dini hari.
Acara terus berlanjut dari mulai serah terima penganten laki-laki yang saat itu adalah aku, acara serah terima seserahan [babawaan maksudna], acara pernikahan, hingga acara penerimaan tamu, salaman sampai selesai tuntasi sekitar pukul 21 lebih.
Ada yang menaraik saat acara pernikahan, yang mana ketika akan melakukan ijab kabul sang naib [penghulu] membacakan orang tuaku dan orang tua VA [wali], namun di sangkal oleh bapak S yang saat itu mengurus surat nikah dan berkas lainnya karena ternyata wali dari calon istriku VA bukan yang ada saat itu, namun sudah tiada. oleh karenanya pakai wali hakim yaitu naib itu sendiri dengan penyebutan binti pada wali aslinya. Demikian lah meski saat itu sempat terhambat karena terlalu banyak perbincangan bisik-bisik antara pengurus surat-surat, naib dan ibu calon mertuaku. dan tidak boleh ada rekaman baik kamera atau pun hp apalagi video shuting. Tapi tak apalah yang penting sah dan lancar. Alhamdulillah....!
Kini hari ke 122 aku di tinggal istri [ah yang benerrrr!!!] tapi untuk sementara..heheheh. bikin kaget aja. Istriku di ajak family gathering metro 1 ke Sragen dan Jogja, kemungkinan 3 hari 4 malam, berangkat tadi pagi pukul 4:30 dari kosan katanya sih pulangnya kamis malam alisa jum'at pagi sekitar jam 02:00 dini hari [subhanallah..!!!]. Jadi aku harus bersabar dulu deh 4 malam tidur sendirian. Semoga Allah selalu menjaga aku dan dia.
Hari ke 122 ini pula lah, sampai saat ini kami belum mendapat tanda-tanda kehamilan pada istriku. karena bulan kemaren masih datang bulan. namun bula ini sudah telat berapa hari ini yang biasanya tgl 22 kini sudah tanggal 27. Berarti sudah telat 5 hari. Tapi apapun yang terjadi, isi ataupun tidak aku tetap bersyukur karena aku yakin rencana Allah lebih dahsyat, lebih indah, dan paling sempurna.
Waktu sudah mau maghrib ni 18:01 posisi masih di kantor, siap2 ke masjid dulu nih. jadi curhatnya cukup sampei di sini dulu ya... lain kali di sambung lagi. Terima kasih...
Acara terus berlanjut dari mulai serah terima penganten laki-laki yang saat itu adalah aku, acara serah terima seserahan [babawaan maksudna], acara pernikahan, hingga acara penerimaan tamu, salaman sampai selesai tuntasi sekitar pukul 21 lebih.
Ada yang menaraik saat acara pernikahan, yang mana ketika akan melakukan ijab kabul sang naib [penghulu] membacakan orang tuaku dan orang tua VA [wali], namun di sangkal oleh bapak S yang saat itu mengurus surat nikah dan berkas lainnya karena ternyata wali dari calon istriku VA bukan yang ada saat itu, namun sudah tiada. oleh karenanya pakai wali hakim yaitu naib itu sendiri dengan penyebutan binti pada wali aslinya. Demikian lah meski saat itu sempat terhambat karena terlalu banyak perbincangan bisik-bisik antara pengurus surat-surat, naib dan ibu calon mertuaku. dan tidak boleh ada rekaman baik kamera atau pun hp apalagi video shuting. Tapi tak apalah yang penting sah dan lancar. Alhamdulillah....!
Kini hari ke 122 aku di tinggal istri [ah yang benerrrr!!!] tapi untuk sementara..heheheh. bikin kaget aja. Istriku di ajak family gathering metro 1 ke Sragen dan Jogja, kemungkinan 3 hari 4 malam, berangkat tadi pagi pukul 4:30 dari kosan katanya sih pulangnya kamis malam alisa jum'at pagi sekitar jam 02:00 dini hari [subhanallah..!!!]. Jadi aku harus bersabar dulu deh 4 malam tidur sendirian. Semoga Allah selalu menjaga aku dan dia.
Hari ke 122 ini pula lah, sampai saat ini kami belum mendapat tanda-tanda kehamilan pada istriku. karena bulan kemaren masih datang bulan. namun bula ini sudah telat berapa hari ini yang biasanya tgl 22 kini sudah tanggal 27. Berarti sudah telat 5 hari. Tapi apapun yang terjadi, isi ataupun tidak aku tetap bersyukur karena aku yakin rencana Allah lebih dahsyat, lebih indah, dan paling sempurna.
Waktu sudah mau maghrib ni 18:01 posisi masih di kantor, siap2 ke masjid dulu nih. jadi curhatnya cukup sampei di sini dulu ya... lain kali di sambung lagi. Terima kasih...
kang
BalasHapusWah baca curhatan sy nih mas ibnu
Hapus